STUDI KELAYAKAN BISNIS
Kasus Coca Cola
(Aspek Pasar dan Pemasaran)
penyusun
Iin Inayah : 1461206038
Pembimbing
Udin, M.M
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Strategi SDM
Pengembangan
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu focus utama manajemen Coca Cola dalam
menyiapkan tenaga kerja yang handal, dinamis dan penuh dedikasi. Sasaran Coca Cola
tak lain ialah memberi layanan yang prima dan memuaskan kepada lebih dari 200
juta konsumen melalui sekitar 400.000 pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Coca Cola sendiri menyadari bahwa untuk meraih semua peluang yang ada,
memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggannya, dan untuk dapat
menghadapi tantangan lingkungan bisnis yang kompetitif, tim-tim mereka perlu di
bekali dengan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, serta sikap yang tepat.
Selama sejarah keberadaan Coca Cola di Indonesia yang cukup lama, Coca Cola
tetap menyelenggarakan berbagai pelatihan serta mengembangkan SDM-nya untuk menjamin
bahwa kemampuan bisnis perusahaan senantiasa memenuhi tuntutan pasar, dan para
karyawan mampu menghasilkan apa yang diharapkan dari mereka. Sementara itu,
Coca Cola juga secara berkesinambungan merekrut tenaga kerja muda berpotensi
untuk menduduki posisi-posisi penting dimasa mendatang. Coca Cola memiliki satu
tim khusus yang bertugas meningkatkan keterampilan-keterampilan fungsi teknis,
bidang manajemen dan kepemimpinan karyawan. Tim tersebut didukung dan
disertifikasi oleh sejumlah lembaga pelatihan dan pengembangan SDM
internasional. Diantaranya terdapat The Coca Cola Company, Coca Cola Amatil dan
beberapa lembaga internasional lainnya. Kami menghadirkan kelompok fasilitator
baik dari dalamorganisasi sendiri, maupun dari lingkungan luar yang memiliki
kepiawaian bisnis yang tajam, pengalamn kerja langsung dalam bidang-bidang
terkait, serta yang jauh lebih penting, “menjiwai pendidikan”.
Strategi Pemasaran Coca Cola
Penanganan
proses pertukaran memerlukanwaktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran
akan terjadi apabila kurangnya satu pihak dari pertukaran potensional
memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang
diinginkannya. Dengan semikian, manajemen pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan
individu dan organisasi (Kolter, 1997).
Manajemen
pemasaran Coca Cola:
Coca
Cola memiliki beberapa progam untuk mendukung penjualan dan pemasaran
produk-produknya. Progam tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan
loyalitas konsumen yaitu:
1.
Progam Promosi
Mereka
mempunyai progam promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan
penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap
produk.
2.
Layanan Konsumen
Di
Coca Cola, Customer Service Syistem
(CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan
loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca Cola dengan
menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan
kebutuhan mereka masing-masing.
3.
Area Marketing Contractor
Terbatasnya
sumber daya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu,
sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sector
informal, mendorong Coca Cola untuk secara serius dan berkesinambungan
mengembangkan jaringan distribusi tak langsung (Indirect Distribution) berbasis usaha kecil dan menengah (UKM) di
Indonesia system distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan
menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
4.
Layanan Produk Pendingin
Riset
membuktikan bahwa 99% konsumen Coca Cola lebih menyukai membeli produk dalam
keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam
meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para
pelanggan.
5.
Hotel, Restaurant dan Café
Dengan
bekerjasama dengan berbagai hotel, restaurant dan café ternama. Coca Cola
memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.
Pemasaran Coca Cola
Inovasi
adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca Cola Indonesia
semakin besar, dikenal luas, serta memberikan konstribusi bagi masyarakat dan
bangsa Indonesia.
Melalui riset dan pengembangan (Research
and Development), Coca Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk,
kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih
berkualitas, kreatif, serta mempunyai cirri khas tersendiri. Dengan memahami
kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia, Coca
Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk
minuman cepat saji Coca Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan
konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca Cola meluncurkan AQUARIUS,
minuman isotonik yang di peruntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar
berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca Cola Indonesia meluncurkan Frestea, the
dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta
menghadirkan campuran dua rasa buah yaitu orange dan mango, yang disebut “Fanta
Oranggo”, setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta nanas. Pada tahun
ini pula, Coca Cola Indonesia
meluncurkan Sunfill (produk minuman sirup dan serbuk instant rasa buah). Dengan
inovasi Coca Cola yakin bahwa produk-produk yang di tawarkan akan mampu
memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Selain
berinovasi pada produk-produk baru, Coca Cola juga mencoba mengembangkan desain
kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea dalam kemasan
botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia
meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra
Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003,
Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik.
Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas
berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi
kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi
terbaru.
Strategi
pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif.
Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung,
baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah
kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan
dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Februari dan Maret versi
survei TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu,
misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional
maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru
yang menarik masyarakat.
Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Kunci
sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling
Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan
rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan
minuman cepat saji yang lengkap.
Pemasaran
Coca Cola Di Indonesia
Coca-Cola
Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan
terkemuka di Indonesia.
Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola
Company. Perusahaan memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih
dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.Coca-Cola Bottling
Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
patungan (joint venture) antara
perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen
dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan
distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia. Coca-Cola Bottling
Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan
Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, kami
menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara internasional. Pemberian
kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan
proses. Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para pelanggan mendapatkan
minuman kami dalam rasanya yang terbaik.
Setiap
kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada
kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan. Ada
kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari,
bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada
lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat
dibaca dengan teknologi khusus. Semua itu menunjukkan komitment kami untuk
memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang kami
pergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen kami.
Coca-Cola
Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia
pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia
yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.
Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik
yang berlokasi di Jakarta. Produksi
tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.Saat itu perusahaan baru
memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk
distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan
independen di seluruh Indonesia
guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada
awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai
bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari
perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini
dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.Saat ini, dengan jumlah karyawan
sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual
melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar